Protein Susu KAMBING PE Kalahkan SAPI



AIR susu kambing merupakan hasil utama dari ternak kambing perah (PE) yang bergizi tinggi.

Air susu kambing proteninya tidak kalah dari susu sapi, protein susu kambing

adalah 3,7 % sedangkan protein air susu sapi adalah 3,3 %.

Dilihat dari kandungan proteinnya yang lebih tinggi dari pada susu sapi, maka

kemungkinan produksi susu kambing dapat dikembangkan dan

dimasayarakatkan, terutama untuk memenuhi kebutuhan susu di masyarakat

yang semakin meningkat, di samping juga untuk meningkatkan pendapatan para

peternak.

Keuntungan memelihara kambing perah:

Keuntungan-keuntungan dari beternak kambing perah, antara lain yaitu:

1. Cepat berkembang biak, dalam waktu 2 tahun dapat beranak 3 kali dengan

jumlah anak lebih dari seekor dalam satu kali kelahiran.

2. Tidak membutuhkan tempat yang luas.

3. Pemeliharaannya mudah dan jarang terkena penyakit.

4. Modal yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.

5. Merupakan tabungan yang sewaktu-waktu bila diperlukan mudah dijual.

Cara memilih bibit:

Untuk pemilihan bibit kambing perah yang baik hal-hal yang harus diperhatikan

antara lain yaitu:

1. Kambing harus sehat, lincah/aktif dan tidak cacat.

2. Mata bersinar terang/tidak sayu.

3. Kambing yang putingnya cukup besar, lunak bila diraba, bentuk putting dan

letaknya simetris.

4. Berat badan harus normal, misalnya kambing perah peranakan etawa betina

berumur satu tahun beratnya lebih kurang 20 Kg, yang jantan lebih kurang 30

Kg.

Perkandangan

Syarat-syarat kandang yang baik adalah:

1. Cukup kuat dan tahan lama.

2. Usahakan menghadap sinar matahari.

3. Ter[pisah dari rumah tempat tinggal.

4. Tidak lembab dan mudah dibersihkan.

5. Pertukaran udara dalam kandang baik sehingga udara dalam kandang selalu

segar.

6. Usahakan kandang pejantan disendirikan.

7. Kandang sebaiknya dibuat sistem panggung, lantainya dibuat dari kayu atau

bambu ½ meter diatas tanah.

Makanan

Makanan utama kambing adalah hijauan berupa rumput-rumputan dan daundaunan,

sedangkan makanan tambahanya berupa konsentrat atau makanan

penguat.

Makanan hijauan terdiri dari:

1. Rumput unggul, antara lain rumput gajah, benggala, bede dll.

2. Rumput Lapangan.

3. Kacang-kacangan.

4. Hijauan lainya, misalnya daun lamtoro, nangka, turi, dll.

5. Limbah dapur.

Makanan penguat terdiri dari bekatul, ampas atahu, jagung, ketela dan singkong.

Sedangkan sebagai bahan penyedap dapat tambahkan garam dapur dan tepung

tulang. Untuk air minum harus disediakan cukup, diletakkan di tempat makanan.

Banyak makanan yang diberikan untuk kambing dewasa adalah:

1. Hijauan 5-7 kg/ekor/hari.

2. Konsentrat kurang lebih 0,5 kg/ekor/hari.

Pengembangbiakan kambing betina:

1. Kambing betina yang sehat pada umumnya yaitu (a) dewasa kelamin

pada umur 8-13 bulan, namun sebaiknya dikawinkan pertama kali setelah

berumur 15-18 bulan; (b) lama kebuntingan 145-155 hari ; (c) masa birahi

terlihat setiap 18-21 hari sekali dengan lama birahi antara 24-48 jam.

2. Tanda birahi, yaitu (a) gelisah, mengembik-ngembik berusaha mendekati

kambing jantan atau menaiki punggung kambing betina; (b) ekor dikibaskibaskan;

(c) sering kencing; (d) kemaluanya terlihat merah bengkak dan

keluar lendirnya yang jernih.

3. Saat mengawinkan kambing perah, yaitu (a) bila terlihat tanda-tanda

birahi pagi hari, sebaiknya segera dikawinkan pada sore harinya; dan (b)

bila terlihat tanda-tanda birahi pada sore hari, sebaiknya segera

dikawinkan pada esok harinya sebelum jam 12 siang.

4. Kambing yang baru beranak dapat dikawinkan lagi 3-5 bulan setelah

beranak.

Pemeliharaan Anak Kambing Sebelum Kelahiran

Pemeliharaan anak kambing dilakukan semenjak masih dalam kandungan,

sehingga pemeliharaanya dimulai dari induk bunting, yaitu (1) induk bunting perlu

banyak bergerak, berjalan-jaln dan memperoleh sinar matahari cukup; (2) induk

bunting 3 bulan harus dipisahkan dalam kandang sendiri atau dikelompokkan

dengan induk bunting yang lain tanpa jantan.

Tanda-tanda kelahiran, yaitu (1) induk gelisah, menggaruk-garuk sesuatu, atau

berpindah-pindah tempat; (2) seolah-olah berperilaku seperti membuat sarang;

(3) kambing membesar, jika diperah keluar susu yang berwarna kuning; (4) alat

kelaminya mengendor dan keluar lendir yang agak banyak; dan (5) bila tandatanda

tersebut telah nampak, tempatkan induk dalam kandang yang agak luas

dan tersendiri, diberi alas jerami atau rumput kering yang bersih.

Pemeliharaan Anak Kambing (Cempe) Setelah Lahir

Hal-hal yang harus dilakukan yaitu, antara lain (1) bersihkan semua ledir dari

mulut,hidung dan seluruh tubuh; (2) potong tali pusar kurang lebih 2 cm dari

lubang pusar dan olesi bekas luka dengan yodium; (3) alasi kandang anak

kambing dengan jerami kering atau rumput kering; (4) beberapa menit lagi akan

berdiri dan mulai menyusu induknya mendapatkan kolustrum (susu yang

pertama keluar), bersihkan putting induknya terlebih dahulu; (5) anak kambing

dibiarkan menyusu secara penuh selama 6 hari, kemudian pada hari ke 7 malam

harinya dipisahkan dari induknya, agar pagi harinya induknya dapat diperah

sehingga menghasilkan susu yang banyak, siang harinya dibiarkan berkumpul

dengan induknya lagi; (6) pada umur 4-5 minggu anak kambing mulai belajar

makan daun-daunan muda, setelah umur 1-2 bulan mulai belajar makan rumput;

dan (7) anak kambing umur kurang lebih 4 bulan disapih dari induknya.

Pemeliharaan Masa Pertumbuhan

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu (1) kambing betina mulai

dewasa pada umur 8-14 bulan, tetapi saat itu belum boleh dikawinkan; (2) umur

yang baik mulai mengawinkan adalah umur 15-18 bulan; (3) untuk menghindari

perkawinan muda mulai umur 5 bulan kambing betina harus dipisahkan dengan

kambing jantan; (4) waktu hari panas kambing-kambing dimandikan satu minggu

sekali untuk menjaga gangguan penyakit kulit dan biarkan berjemur setelah

dimandikan; dan (5) perawatan kuku perlu diperhatikan, oleh karenanya bila

kuku sudah panjang harus dilakukan pemotongan dengan memakai gergaji

halus.

Pemerahan

Cara-cara pemerahan yang baik adalah (1) dilakukan pada waktu yang tetap,

misalnya 2 kali sehari, pagi dan sore; (2) bersihkan dulu tangan pemerah dengan

sabun; (3) cucilah putting dan kambing dengan air hangat, dilap dengan kain

halus; (4) hindari air susu tertinggal dalam putting, oleh karena itu susu harus

habis diperah, untuk mengetahuinya adalah dengan jalan menyentuh atau sedikit

menggoyangkan kambing; (5) pada umumnya produksi susu kambing peranakan

Etawa per ekor 1-11/2 liter.

Dalam melakukan pemerahan hal-hal yang harus diketahui oleh peternak adalah

(1) masa produksi kambing berlangsung antara 7-8 bulan, mulai sejak kambing

sudah melahirkan anak yang disebut masa laktasi; (2) antara 2-3 bulan sebelum

kambing melahirkan pemerahan harus dihentikan, maksudnya untuk menjaga

kesehatan induk kambing dan persiapan kelahiran anaknya; dan (3) untuk

menghindari bau-bauan yang lain maka pemerahan dilakukan di tempat khusus

yaitu ruang untuk memerah.

Penyakit dan Cara Pencegahannya

1. Kudis/Kurap/Scabies

Penyebabnya antara lain yaitu (a) kotoran dan parasit; (b) kambing tidak

pernah dimandikan. Tanda-tandanya adalah (a) adanya bercak-bercak merah pada kulit dan bisul-bisul karena gigitan; (b) ternak gelisah karena gatal; (c) kambing

menjadi kurus, karen tidak makan dan harus menggaruk-garuk, menggosokgosok

dan menggigit-gigit badanya; (d) kulit bertambah tebal merah dan bulubulu

rontok.

Pencegahanya yaitu dengan jalan, (a) kebersihan harus dijaga dan

diperhatikan; (b) kambing rutin dimandikan dan disikat; (c) kambing yang

sakit harus diasingkan, dipisahkan dari kambing lainya yang sehat.

Pengobatan dapat dilakukan dengan cara (a) rambut kambing dicukur dan

dimandikan, kerak-kerak kulit dibersihkan dengan air hangat dan sabun; (b)

setelah ituy diobati dengan (1) serbuk belerang dicampur kunyit dengan

minyak kelapa dan dipanasi, kemudian digosokkan pada kulit yang sakit; (2)

campurkan kreolin 1 bagian dengan spritus 10 bagian kemudian oleskan

pada kulit yang luka; dan (3) kambing dimadikan dengan campuran 10 liter air

dan asumtol 10 gram.

2. Missitis (Radang Kelenjar Susu)

Penyebabnya adalah baktri steptococcus. Tanda-tandanya antara lain (a)

timbul peradangan pada sluran susu, sehingga air susu yang tidak normal;

(b) Kambing membengkak, bila diraba terasa panas; (c) air susu yang keluar

encer, kadag-kadang bercampur darh dan akhirnya susu tidak keluar sama

sekali; dan (d) nafsu makan berkurang dan suhu tubuh naik.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara antara lain, yaitu (a) kandang dan

alat-alat perlengkapan kandang serta lantai kandang selau bersih; (b)

pemerahanya harus benar; (c) kambing dan putting terlebih dahulu

dibersihkan sebelum diperah; (d) kambing dan putting dihindarkan terjadi luka

yang dapa menyebabkan infeksi kuman.

Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik, misalnya Penicillin,

tetracycline, sulfamethasine, dll. Demikian tehnik-tehnik beternak kambing perah yang penulis sajikan untuk para peternak ataupun yang berminat untuk menggeluti usaha ternak kambing perah. Usaha ini apabila digeluti secara serius bukan tidak mungkin akan menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi, disamping akan menambah pemenuhan kebutuhan susu di masyarakat. Semoga bermanfaat….!



Labels:



Leave A Comment:

Copyright © Lahat pos.