LAPOS, Lahat - Bupati Lahat H Saifudin Aswari Rivai SE yang mengusulkan beberapa waktu lalu agar mata pelajaran budi pekerti dimasukkan dalam kurikulum dalam tahun ajaran 2010/2011. Sudah mendapat respon positif dari sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Lahat.
Drs H Suhirdin MM melalui Kabid Dikmen Mardjono Marcon MM menjelaskan, pihak Disdik Lahat sebelumnya sudah memberikan himbauan kepada sekolah-sekolah untuk membuat pelajaran budi pekerti sebagai kontrol sosial terhadap siswa dan masyarakat sekolah.
“Mengingat jaman semakin maju dan perkembangan teknologi bila tidak dibarengi budi pekerti yang baik dapat menjerumuskan anak-anak. Perlunya control sosial dari orang tua dan pendidik tentu akan menghasilkan generasi muda berkualitas dan berkarakter seperti yang diharapkan,” ucapnya.
Seperti SMP Negeri 1 Merapi Selatan Lahat, yang sudah melaksanakan mata pelajaran budi pekerti mulai tahun ajaran 2010/2011. Jelas Kepala Sekolah Agus Taufiqurrohman melalui Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum Solikhin mengatakan, pihaknya sudah memulai pelajaran budi pekerti.
Tujuannya untuk memperbaiki dan meningkatkan akhlak siswa, sebagai kontrol dari tingkah laku dan perangai serta yang paling penting menanamkan moral dan kebaikan pada siswa. Dari guru tersebut juga bekerja sama dengan guru lainnya untuk saling mengontrol siswa dan memberi contoh yang baik, papar Solikhin.
“Jadi tidak lewat agama saja kita memasukkan budi pekerti ini, tapi kita konrol dari jam belajar siswa kita memberikan reward (hadiah) atas perilaku yang baik dan bimbingan juga pengawasan bagi yang melanggar,” kata Solikhin.
Misalnya pihak sekolah tidak hanya mengawasi siswa tapi membuat kartu kendali, jadi misalnya kartu ini digunakan untuk siswa yang sudah membuat sesuatu yang baik. Atau peringatan bagi siswa yang berperilaku tidak baik.
Selain itu dalam hal sosialisasi dengan masyaraakt, siswa juga dipantau dalam hal Sholat Jumat yang berkeliling beberapa desa setiap minggu. “ Jadi kita dapat melihat perubahan siswa tersebut, harapannya jelas dengan belajar dengan baik siswa akan memperoleh ilmu yang bermanfaat dan bisa diamalkan,” kata Solikhin. (18)


Foto: Bernard/LAPOS

ANJANG SANA: Ustadz KH M Abbas Hasan memberikan tausiyah di depan Bupati Lahat H Saifudin Aswari Rivai SE yang melakukan anjang sana terhadap empat SKPD di lingkungan pemerintahan daerah, yang dipusatkan di halaman kantor Bappeda, Kamis (15/7).


LAPOS, Kota Lahat - Bertempat di pelataran kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), kemarin (15/7) Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai SE berkenan bersilaturahmi, sekaligus menggelar tausiyah bersama Ustadz KH M Abbas Hasan, yang sengaja didatangkan dari Palembang dengan sedikitnya para Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) di empat dinas dan badan yang ada.
Adapun keempat dinas dan badan tersebut adalah Beppeda selaku tuan rumah, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben), Badan Lingkungan Hidup (BLH), dan juga Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Dalam sambutannya, Bupati Aswari mengatakan, kegiatan seperti ini adalah hal yang rutin di laksanakan, khususnya di masa kepemerintahannya, dengan maskud ingin selalu dekat dan mengetahui kondisi di lapangannya, terlebih lagi di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada.
“Ini sengaja rutin kami laksanakan, minimal satu bulan sekali. Semua ini demi memantau secara langsung kinerja sistem dan perangkat daerah di lapangannya. Termasuk juga guna mengetahui kondisi di lapangan,” uaangkap Aswari memulai sambutannya.
Dilanjutkan Aswari, satu harapan utama yang tentu ingin dicapai dari setiap kali silaturahmi di lapangan seperti ini. Dimana cita-cita perubahan sistem birokrasi akan bias terwujud, terutama sekali di sektor pelayanan ke masyarakat Lahat keseluruhannya, terpenting lagi perubahan di masing-masing individu petugas-petugas pemerintahan dan jajarannya.
“Sudah saatnya di zaman kepemimpinan kami, sistem pemerintahan berubah, terutama sekali di setiap individu petugas yang ada. Kalian adalah ‘pelayan’ publik, jadi jelas dalam mengabdi hendaknya selalu menggunakan hati,” papar Aswari.
Sanksi tegas jelas akan menanti, khususnya bagi setiap pelanggar dan penyimpangan yang ada. Akan tetapi, pihaknya (Pemkab Lahat) juga tidak akan segan-segan memberikan reward (hadiah) kepada setiap prestasi membanggakan dari semua komponen pemerintahan yang ada.
“Kita akan adil kedepannya, bagi setiap individu ataupun dinas dan badan yang bias menunjukkan prestasi, jelas akan merasakan reward dari kami. Pun begitu sebaliknya, tegas akan berlaku sanksi bagi pelanggaran yang ada,” tegas Aswari.
Senada, Ustadz KH Abbas Hasan dalam Tausiyahnya juga memberikan hal serupa. Dimana menurutnya, setiap jabatan, pangkat, dan kewenangan jelas akan ada pertanggungjawabannya dimata Allah SWT. Oleh karena itu, jika memang sudah di takdirkan sebagai ‘pelayan’ publik, hendaklah hal ini bias di laksanakan semaksimal, sebaik, dan sejujur mungkin.
“Allah pasti akan menghitung semua perbuatan manusia selama di dunia, terutama sekali dalam hal jabatan dan kewenangan dalam hidupnya. Yang baik, jelas amalan dan pahala baginya, tapi sebaliknya azab Allah amatlah pedih bagi si pelanggar,” ungkap Abbas.
Setidaknya, dilanjutkan Abbas kehidupan selanjutnya, ada empat golongan manusia yang akan terselamatkan saat penghitungan amalan. Diantaranya adalah pemimpin yang adil, orang yang tidak melakukan kejahatan, walaupun ada kesempatan sekalipun, orang yang hatinya selalu terpaut di masjid, dan terakhir adalah aorang yang di setiap malamnya selalu terbangun dan melaksanakan ibadah, seraya menyadari dan mengakui semua dosanya. “Semua jelas butuh tahapan. Namun, apalah salahnya jika sejak sekarang kita semua mulai belajar untuk sesuatu hal yang lebih baik kedepannya,” pungkas Abbas. (13)


Foto: Bernard/LAPOS

CURANMOR: Angga (kanan) dan Tommy (kiri) tersangka curanmor yang berhasil diamankan petugas polres, Rabu dini hari (30/6).


LAPOS, Kota Lahat – Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Inilah derita yang dialami Tomi Ariyanto (22) dan Angga Ramayana (22). Ulah nekatnya mencuri motor berujung tidur di bui. Kedua tersangka warga Desa Babatan dan Lesung Batu Kecamatan Lintang Kanan Kabupaten Empat Lawang.
Peristiwa percobaan pencurian ini sendiri terjadi Rabu dini hari (30/06) sekitar pukul 01.00 WIB. Tepatnya di halaman parkir kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lahat.
Kala itu, korbannya Apri Mirza (24) warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Kota Lahat, yang saat itu tengah nonton bareng (nobar) Piala Dunia 2010 di kantor tersebut dan memarkirkan motor jenis Yamaha Mio Nopol BG 5292 EH miliknya di parkiran.
Namun, selang setengah jam, dirinya hendak membuang air kecil, dirinya menyempatkan diri melintas di parkiran. Betapa kagetnya Apri, ketika melihat kearah parkiran, ternyata motornya sudah raib.
“Jeda waktu korban memarkirkan motornya di parkiran hanya berselang setengah jam. Di saat dirinya mengecek, motornya sudah raib dari parkirannya,” ungkap Kapolres AKBP Drs Iwan Yusuf Chairudin didampingi Kasat Reskrim AKP Yoga Bagaskara Sik melalui Kanit Pidum Ipda Sofyan Ardeni SH, Rabu (30/6).
Dilanjutkan Sofyan, setelah sadar motornya raib, korban lalu berusaha mencari di sekitar kawasan kantor. Hingga dirinya tertarik ke arah sekumpulan warga yang tengah ribut di sekitar areal tak jauh dari kantor Disdik. Setelah di dekatinya, ternyata dirinya mendapati sepeda motornya tengah di kerumuni warga, dan mengatakan bahwa motornya baru saja menjadi korban percobaan pencurian.
Beruntung, petugas patroli polisi melintas. Informasi aksi curanmor yang dilakukan ketiga tersangka langsung diselusuri. Alhasil, polisi berhasil mendapati jejak ketiga pelaku yang masih berada di sekitar lokasi.
Dengan sigap, dua tersangka yang bersembunyi di selokan berhasil di tangkap petugas. Keduanya langsung digelandang ke Mapolres Lahat, setelah sebelumnya sempat diamuk massa.
Kepada petugas, tersangka mengaku pencurian motor itu adalah aksi yang pertama kali. Mereka sengaja datang dari Empat Lawang, khusus untuk mencuri motor, dengan alasan hanya kepingin punya motor.
Sementara mengenai keberadaan satu orang lagi rekannya yang berinisial R, keduanya mengaku tak mengetahuinya. Karena mereka lari terpisah saat terpergok warga.
“Satu orang lagi masih buron. Namun saat ini identitas dan posisinya sudah di ketahui, tinggal kita bekuk saja. Termasuk pengembangan kasus ini kedepannya, sehubungan dengan kemungkinan keterlibatan dalam sindikat pencurian kendaraan bermotor,” tegas Sofyan. (13)


Foto: ist/Tim Identifikasi Polres

TABUR BUNGA: Kapolres Lahat AKBP Drs Iwan Yusuf Ch melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Puspa Bhakti, Rabu (30/6).

LAPOS, Kota Lahat – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke 64, jajaran Kepolisian Resor (Polres) Lahat melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Puspa Bhakti, Rabu (30/6).
Kapolres Lahat AKBP Drs Iwan Yusuf Chairudin meletakkan karangan bunga di pusaran makam, sebagai tanda penghormatan kepada pejuang yang telah mempertahankan kemerdekaan RI.
Iwan mengatakan, kegiatan tabur bunga di makam pahlawan, akan mengingatkan kita kemblai akan pengorbanan para pejuang ketika membela tanah air.
“Semoga di hari Bhayangkara ke 64 ini, banyak makna bisa kita petik untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan. Mari kita isi pembangunan dengan semangat cinta tanah air seperti yang telah dilakukan para pahlawan,” katanya.
Diutarakannya, pihaknya menginginkan anggotanya dapat mencontoh apa yang telah diperbuat pahlawan. Dengan gagah berani dan tak kenal kata menyerah dalam berbuat sesuatu.
“Inilah yang patut kita tiru, bagaimana perjuangan mereka dalam berperang di medan pertempuran, tanpa rasa takut mati atau menyerah, terpenting jiwa dan raga diserahkan hanya untuk RI tercinta,” urai Iwan.
“Yang namanya anggota, harus mengenal dan mengetahui dengan tepat, agar rasa keamanan dan kenyamanan tercipta di lingkungan sekitar rumah, kantor, bahkan masyarakat, dan tidak akan menimbulkan gejolak,” tuturnya.
Mudah-mudahan, lanjut dia, para anggota mulai dari kapolres, perwira, kapolsek, dan bhayangkari dapat mengenang jasa para pahlawan yang memang dengan sekuat tenaga melaksanakan kewajibanya dan bagaimana generasi penerus melanjutkan sepak terjangnya dalam mengisi hal tersebut.
“Tentunya, dengan cara melanjutkan perjuangannyalah, yang saat ini dapat dilakukan, sebagai penerus bangsa, menunjukan kinerja yang baik serta tentunya melakukan hal positif, dalam mempertahankan kemerdekaan ini,” pungkas Iwan. (13)



Foto: Bernard/LAPOS


Dari dekat atlet cabor kempo Embu berpasangan



Memang dalam suatu pertandingan olahraga belum tentu lawan kuat atau disegani selalu memenangkan setiap kejuaraan yang diikutinya. Walaupun hal tersebut dipengaruhi jumlah jam terbang. Tidak bagi embu pasangan Q III dari cabor Kempo berikut ini, mereka tak menyangka akan mendapatkan emas padahal prediksi lawan paling berat datang dari tuan rumah.

---------------------------
Bernard Albar – Lahat
---------------------------

Bagi siswa SMP Santo Yosef ini yakni, Caeshar Kharisma Perkasa (14) dan Riki Susanto (14) yang mengeluti cabang olahraga (cabor) Kempo pada kejuaraan Pekaon olahraga provinsi (porprov) yang dihelat di Kota Palembang, sama sekali tidak menyangka akan mematahkan dominasi tuan rumah yang selalu meraih medali emas, setiap ada kejuaraan.
Caeshar, anak pasangan dari Drs Deswan Irsyad MPdi dan Weni Seprinati ini, olahraga merupakan sesuatu yang harus ditekuni dan dilakukan dengan sungguh-sungguh, sehingga latihan yang selama ini digeluti tak terbuang sia-sia.
“Caeshar selalu berlatih dan berlatih, baik itu di pendopoan atau cendrawasih, ingin menunjukan bakat terpendam yang selama ini tertidur,” kata remaja berkacamata sumbringah.
Nah, ketika mengikuti Porprov IX di Kota Palembang, dirinya bersama-sama rekan sejawat selalu berdoa dan menampilkan yang terbaik dalam Embu berpasangan Q iii, dimana secara teknik kempo harus dipertunjukan dengan baik dan sempurna.
“Kami berdua dengan Riki berkeyakinan akan mendapatkan juara kedua,” jelasnya sembari tersenyum kepada Lapos.
Akan tetapi, dilapangan berbicara lain, walaupun lawan tangguh saat itu datang dari tuan rumah, tak membuat gentar keduanya, dengan dasar dan latihan sungguh-sungguh itulah, keduanya berhasil mengalungi medali emas.
“Ini semua diluar perkiraan semula, dimana kita menargetkan juara kedua, eehh, nyatanya emas berhasil kita rebut, alhamdulillah,” ujar siswa kelas IX siswa SMP Santo Yosef.
Dan itu, tentunya merupakan pengalaman pertama yang akan selalu menjadi kenangan yang tak terlupakan sampai kapanpun. Dan memang untuk meraih terbaik, latihan selalu diutamakan disamping ilmu pengetahuan di terima di bangku sekolah.
“Cita-cita ingin menjadi atlet kempo, dan akan membawa nama harum Kabupaten Lahat baik itu di kancah tingkat kabupaten hingga nasional, bila perlu dapat berbicara di internasional,” jelas Caeshar.
Senada, Riki Susanto mengatakan, dirinya tak jauh dari rekan satu timnya Caeshar, kelak ingin menjadi atlet kempo dan bertekad ingin memenangkan semua gelar di kejuaraan yang diikuti.
“Latihan dan latihan, apabila ingin menjadi yang terbaik,” kata anak pasangan Acoy dan Amoy yang tinggal di Talang Jawa Gang Bangsal. (*)


Foto: Bernard/LAPOS



LAPOS, Kota Lahat – Sebanyak 68 trail off roader adventure di lepas oleh Bupati Lahat H Saifudin Aswari Rivai SE, Kapolres Lahat AKBP Drs Iwan Yusuf Chairudin, dan Wakapolres, masih dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke 64, sehingga masyarakat merasa terhibur.
Ketua Pelaksana Kapten Agus Salim mengatakan, peserta tida hanya berasal dari Kabupaten Lahat semata, melainkan dari luar Bumi Seganti Setungguan pun ikut ambil bagian dalam memeriahkan HUT Bhayangkara ke 64.
“Tentunya dari Jakarta, Lampung, Lubuk Linggau, Palembang, Prabumulih, Batumarta dan tuan rumah sendiri Kabupaten Lahat,” katanya.
Nah, peserta ini akan melalui rute yang terbilang penuh dengan tantangan di depan, dimana jalur khusus telah disiapkan, agar lebih menarik untuk dilewati oleh setiap peserta.
“Ini tidak dinilai dan merebutkan hadiah, akan tetapi sifatnya untuk menghibur dan memeriahkan HUT Bhayangkara ke 64,” ungkap Agus kepada Lapos.
Sementara itu, Kapolres Lahat AKBP Drs Iwan Yusuf Chairudin menuturkan, kepada para peserta untuk melakukan secara tim, dimana rute yang akan dilalui begitu menantang, sehingga diperlukan kerjasama yang kompak.
“Pihak panitia telah memberikan peta rute yang harus dilalui, dan pesan saya, jangan sampai tersesat, lihat dengan baik arah perjalanannya, dan kerjasama dengan kompak satu dengan lainnya,” katanya.
Nah, ini juga akan memberikan pengalaman kepada peserta yang jauh-jauh dari luar sumatera seperti Jakarta, dimana ini merupakan adventure di alam terbuka dan masih asli.
“Saya menilai rute disini begitu baik dan menantang, semoga peserta dapat melampauinya dengan baik, dan kembali ke titik pertemuan selamat,” urai Iwan.
Terpisah, Bupati Lahat H Saifudin Aswari Rivai SE mengatakan, trail off roader merupakan, perhelatan yang pertama kali di selenggarakan di Bumi Seganti Setungguan.
“Dan kedepan, Insya Allah, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin pihak pemerintah dalam menyelenggarakan dan memeriahkan HUT Bhayangkara berikutnya, sehingga masyarakat dapat terhibur dengan atraksi dan penampilan menarik dari peserta,” ucapnya. (13)



Toman adalah nama sejenis ikan buas dari suku ikan gabus (Channidae). Memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan ikan gabus, toman dapat tumbuh besar mencapai panjang lebih dari satu meter dan menjadi spesies yang terbesar dalam sukunya.
Ikan toman dalam bahasa Inggris dikenal sebagai red snakehead, redline snakehead merujuk pada warna tubuhnya ketika muda, atau Malabar snakehead. Nama snakehead mengacu pada bentuk kepalanya yang menyerupai kepala ular. Sementara nama ilmiahnya adalah Channa micropeltes.

Ikan toman yang masih muda. Menurut Bleeker, 1878

Toman bakar di atas pemanggang

Toman yang diasinkan
Pemerian
Ikan yang berkepala besar dan bermulut besar serta bergigi runcing tajam. Tubuh bulat panjang seperti torpedo dengan ekor membulat.
Ikan dewasa berwarna hitam kebiruan, dengan perut putih atau keputihan. Anak-anaknya berwarna kemerahan, dengan garis hitam dan jingga di sisi tubuhnya. Ikan toman dapat tumbuh sampai mendekati 1,5 m panjangnya.
Kebiasaan dan penyebaran
Toman tergolong kepada ikan buas, yakni predator yang memangsa aneka jenis ikan lainnya, serta hewan-hewan lain seperti serangga dan kodok yang berada di lingkungannya.
Ikan ini memiliki kebiasaan ‘mengasuh’ anak-anaknya. Induk ikan seringkali didapati berenang di sekitar kelompok anak-anak toman yang masih kecil-kecil. Dilaporkan pula bahwa induk semacam ini juga tidak segan-segan menyerang orang yang berenang terlalu dekat, yang dikhawatirkan akan mengganggu anak-anaknya.
Ikan toman menyebar luas di Indonesia bagian barat (Sumatra, Jawa, Kalimantan dan pulau-pulau sekitarnya), Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, India, dan mungkin pula Myanmar. Keberadaannya di India barat daya (Tamilnadu dan Kerala) terasa janggal, karena terpisah sekitar 2500 km dari wilayah sebarannya yang lain di Asia Tenggara. Ikan ini diperkirakan dibawa masuk ke India oleh peradaban manusia sebelum abad ke-19.
Pemanfaatan
Ikan toman merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang digemari. Dagingnya yang putih lembut menjadikan toman sebagai salah satu favorit untuk ikan bakar, digulai atau dimasak sup. Toman juga kerap diasinkan dan dijual ke Jawa sebagai ‘ikan gabus’ asin.
Di Singapura, toman dipelihara di kolam-kolam dan saluran untuk rekreasi memancing. Ikan ini disukai pemancing karena ‘tarikannya’ yang kuat ketika menyambar umpan di ujung kail.
Ikan toman yang muda berwarna indah dan disukai sebagai ikan akuarium. Karenanya, ikan ini kerap diekspor sebagai ikan hias ke mancanegara, termasuk ke Amerika Serikat.
Belakangan ikan-ikan ini menimbulkan masalah di sana. Tahun 2002 dan 2003 ditemukan empat ekor toman di perairan di Maryland dan Wisconsin. Diduga, ikan-ikan ini terlepas atau dilepaskan dari akuarium. Keberadaan ikan-ikan ini telah menggelisahkan pihak yang berwenang di negara itu karena dikhawatirkan akan berbiak, menginvasi dan mengganggu keseimbangan komunitas alami di perairan setempat. (*)

Copyright © Lahat pos.