LAPOS, Kota Lahat – Naik sejumlah sembilan bahan pokok (sembako) di pasaran, membuat masyarakat Kabupaten Lahat, khususnya Kota Lahat sedikit mulai menunjukan keresahan. Kondisi ini mengundang perhatian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lahat untuk mengambil langkah menyikapi kenaikan harga tersebut.
“Khusus beras, berdasarkan laporan yang diterima mengalami kenaikan sebesar 7 persen, dan membuat warga sedikit khawatir. Sebab bahan pokok tersebut merupakan salah satu kebutuhan utama,” kata Kepala Disperindag Lahat Ir Agustia Budiman MM, saat menghubungi Lapos Senin (28/6).
Penyebab kenaikannya, ungkap Agustia, karena sebentar lagi bulan puasa tiba, saat ini Kabupaten Lahat telah memasuki musim kemarau, dan permainan tengkulak di pasaran, sehingga mendongkrak kenaikan harga sembako.
“Biasanya, kenaikan ini, tidak jauh dari permainan tengkulak di pasaran, menjelang bulan puasa, atau musim kemarau,” ungkapnya.
Nah, apabila dalam waktu dekat harga khususnya beras belum stabil, maka pihaknya (Diperindag) akan melakukan kerjasama dengan Bulog Lahat, guna melaksanakan operasi pasar (OP), supaya harga komoditi tersebut dapat ditekan dan kembali ke harga normal.
“Belum stabil, maka pihaknya akan melakukan OP, dengan bekerjasama dengan Bulog, agar menekan harga beras kembali ke normal dan daya beli masyarakat mulai bergairah,” jelas Agustia.
Selain itu, lanjut Agustia, berdasarkan laporan yang diterima, harga cabe di pasar, kini tembus mencapai Rp 40 ribu/kg. Jelas ini sungguh meresahkan warga yang memang membutuhkan hal tersebut.
“Selama ini, kebutuhan cabe di Kota Lahat dipasok dari Kota Pagaralam, dikarenakan, jalan menuju Lahat sedang putus, sehingga transportasi menjadi terhambat, disamping menjelang bulan puasa sebagai salah satu faktor naiknya harga bahan komoditi,” urainya.
Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre III wilayah Kabupaten Lahat Wahyudi SE mengatakan, pihaknya akan melakukan yang terbaik, dalam menyalurkan beras yang layak dikonsumsi oleh warga, terlebih lagi dalam melakukan OP.
“Kita siap membantu pemerintah daerah (pemda) Kabupaten Lahat dalam melakukan OP, agar harga beras yang melambung akan kembali normal dan daya beli masyarakat kembali bergairah,” katanya. (13)
“Khusus beras, berdasarkan laporan yang diterima mengalami kenaikan sebesar 7 persen, dan membuat warga sedikit khawatir. Sebab bahan pokok tersebut merupakan salah satu kebutuhan utama,” kata Kepala Disperindag Lahat Ir Agustia Budiman MM, saat menghubungi Lapos Senin (28/6).
Penyebab kenaikannya, ungkap Agustia, karena sebentar lagi bulan puasa tiba, saat ini Kabupaten Lahat telah memasuki musim kemarau, dan permainan tengkulak di pasaran, sehingga mendongkrak kenaikan harga sembako.
“Biasanya, kenaikan ini, tidak jauh dari permainan tengkulak di pasaran, menjelang bulan puasa, atau musim kemarau,” ungkapnya.
Nah, apabila dalam waktu dekat harga khususnya beras belum stabil, maka pihaknya (Diperindag) akan melakukan kerjasama dengan Bulog Lahat, guna melaksanakan operasi pasar (OP), supaya harga komoditi tersebut dapat ditekan dan kembali ke harga normal.
“Belum stabil, maka pihaknya akan melakukan OP, dengan bekerjasama dengan Bulog, agar menekan harga beras kembali ke normal dan daya beli masyarakat mulai bergairah,” jelas Agustia.
Selain itu, lanjut Agustia, berdasarkan laporan yang diterima, harga cabe di pasar, kini tembus mencapai Rp 40 ribu/kg. Jelas ini sungguh meresahkan warga yang memang membutuhkan hal tersebut.
“Selama ini, kebutuhan cabe di Kota Lahat dipasok dari Kota Pagaralam, dikarenakan, jalan menuju Lahat sedang putus, sehingga transportasi menjadi terhambat, disamping menjelang bulan puasa sebagai salah satu faktor naiknya harga bahan komoditi,” urainya.
Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre III wilayah Kabupaten Lahat Wahyudi SE mengatakan, pihaknya akan melakukan yang terbaik, dalam menyalurkan beras yang layak dikonsumsi oleh warga, terlebih lagi dalam melakukan OP.
“Kita siap membantu pemerintah daerah (pemda) Kabupaten Lahat dalam melakukan OP, agar harga beras yang melambung akan kembali normal dan daya beli masyarakat kembali bergairah,” katanya. (13)
Labels: