Foto: Bernard/LAPOS
Dari dekat atlet cabor kempo Embu berpasangan
Memang dalam suatu pertandingan olahraga belum tentu lawan kuat atau disegani selalu memenangkan setiap kejuaraan yang diikutinya. Walaupun hal tersebut dipengaruhi jumlah jam terbang. Tidak bagi embu pasangan Q III dari cabor Kempo berikut ini, mereka tak menyangka akan mendapatkan emas padahal prediksi lawan paling berat datang dari tuan rumah.
---------------------------
Bernard Albar – Lahat
---------------------------
Bagi siswa SMP Santo Yosef ini yakni, Caeshar Kharisma Perkasa (14) dan Riki Susanto (14) yang mengeluti cabang olahraga (cabor) Kempo pada kejuaraan Pekaon olahraga provinsi (porprov) yang dihelat di Kota Palembang, sama sekali tidak menyangka akan mematahkan dominasi tuan rumah yang selalu meraih medali emas, setiap ada kejuaraan.
Caeshar, anak pasangan dari Drs Deswan Irsyad MPdi dan Weni Seprinati ini, olahraga merupakan sesuatu yang harus ditekuni dan dilakukan dengan sungguh-sungguh, sehingga latihan yang selama ini digeluti tak terbuang sia-sia.
“Caeshar selalu berlatih dan berlatih, baik itu di pendopoan atau cendrawasih, ingin menunjukan bakat terpendam yang selama ini tertidur,” kata remaja berkacamata sumbringah.
Nah, ketika mengikuti Porprov IX di Kota Palembang, dirinya bersama-sama rekan sejawat selalu berdoa dan menampilkan yang terbaik dalam Embu berpasangan Q iii, dimana secara teknik kempo harus dipertunjukan dengan baik dan sempurna.
“Kami berdua dengan Riki berkeyakinan akan mendapatkan juara kedua,” jelasnya sembari tersenyum kepada Lapos.
Akan tetapi, dilapangan berbicara lain, walaupun lawan tangguh saat itu datang dari tuan rumah, tak membuat gentar keduanya, dengan dasar dan latihan sungguh-sungguh itulah, keduanya berhasil mengalungi medali emas.
“Ini semua diluar perkiraan semula, dimana kita menargetkan juara kedua, eehh, nyatanya emas berhasil kita rebut, alhamdulillah,” ujar siswa kelas IX siswa SMP Santo Yosef.
Dan itu, tentunya merupakan pengalaman pertama yang akan selalu menjadi kenangan yang tak terlupakan sampai kapanpun. Dan memang untuk meraih terbaik, latihan selalu diutamakan disamping ilmu pengetahuan di terima di bangku sekolah.
“Cita-cita ingin menjadi atlet kempo, dan akan membawa nama harum Kabupaten Lahat baik itu di kancah tingkat kabupaten hingga nasional, bila perlu dapat berbicara di internasional,” jelas Caeshar.
Senada, Riki Susanto mengatakan, dirinya tak jauh dari rekan satu timnya Caeshar, kelak ingin menjadi atlet kempo dan bertekad ingin memenangkan semua gelar di kejuaraan yang diikuti.
“Latihan dan latihan, apabila ingin menjadi yang terbaik,” kata anak pasangan Acoy dan Amoy yang tinggal di Talang Jawa Gang Bangsal. (*)
Labels: